Jumlah Pengunjung

Mural di Kota Seribu Ruko (Palm Spring)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, Mural adalah cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya.

Saya kecewa. Marah. Kesal. Geram. Ketika coretan-coretan nama “ingin tenar” mengotori mural.

Tangan siapa kiranya yang jahil?

Jika tidak bisa memberi, setidaknya kan kita harus menjaga.

Lokasi : King Furniture
Komp. Palm Spring Blok A3 No. 1-2
Batam Center.


Dalam gambar, biasanya seniman mural menyampaikan sesuatu. Baik berupa cerita, pesan atau apa pun. Berhubung karena jiwa seni saya tidak kuat, saya bahkan tidak mampu menerka-nerka maksud gambar ini.

Kira-kira apa, coba?

Keluar sesosok jin dari wadah berkilau. Makhluk-makhluk lain tercengang menyaksikannya.
Ini cerita opo? *Thinking.


Thanks for illustrator.

Meski miris melihat karya kalian dikotori, dirusak dengan coretan orang-orang gak bertanggung jawab, rasanya tuh ….

Nyesek.

Ketika ke gunung, bertemu tangan-tangan “pemanen” bunga edelweiss—seakan ia seorang petani yang berhak memetik padi di kebunnya—belum lagi batu-batu yang juga dicoret “we were here” dan pohon-pohon disayat berbentuk love dengan isi bertuliskan namanya dan kekasih.

Nyesek.

Kenapa orang alay bisa punya kekasih?

Yang lebih nyesek lagi, kealay-an itu dipamer-pamerin di public space pula.

Jika di tempat tinggal, di gunung, ada saja manusia vandal, lalu kemana lagi saya temukan manusia sebaliknya? Mereka yang mengadakan perbaikan, pemulihan dari kerusakan ini.

Minimal,
yuk, kita jaga.


Ingat lagu Malaysia; Bunga Edelweis - Thomas Arya?

Jika saya punya kuasa, lirik “kupersembahkan bunga edelweiss untukmu” wajib diganti. Lagu perusak alam yang justru banyak diikuti oleh mereka yang mengaku pencinta.

Ini nih, liriknya.

Seandainya kau dapat kumiliki
Gunung tinggi kan kudaki
Akan kupersembahkan
Bunga edelweis untukmu

Seandainya kau terima cintaku
Ku ingin terbang ke awan
Akan ku petik bintang
Kuberikan kepadamu

Bukan untuk mainan dirimu
Bukan untuk mainan cintamu
Cintaku tulus murni
Serius aku padamu

Tak seperti biasanya aku mengejar cinta
Kau lebih dari yang lain
Membuatku gila gila kerana cintamu.


Perjalanan masih saya lalui seorang diri. Ini jemari, bersiap ada yang mengisi di selanya. Ini hati, masih juga kosong.

Saya rindu kamu.

Katamu, “Akan ada pelangi setelah hujan.”

Kapan?

Kepada siapa lagi saya berteduh dari derasnya hujan cemas? Adakah hujan di tempatmu berpijak layaknya di sini?

Acting mode on
 
 Lukisan ini digambar oleh kumpulan seniman, tergabung dalam akun instagram @pemainkuas. Jika kalian pengen tau karya-karya mereka, langsung aja pantengin IG-nya ya.

Atau, ada yang mau ngajak saya ngopi bareng di Kafe Beranda? Ada juga karya mereka di sana.

Kakak-kakak seniman, ajarin adek dong. Biar bisa ngelukis hari-hari indah. Cihuyy!!!

2 komentar:

Mohon komentarnya ^_^.