Jumlah Pengunjung

Pantai Trikora

Keesokan harinya, langit masih mendung. Meski begitu, kami tak ingin melewatkan kesempatan untuk pergi ke pantai terindah se-Kepulauan Riau. Pantai Trikora, Bintan.

Di perjalanan, hujan mengguyur sesaat. Jadi, tak sampai membuat kami basah kuyup.

I feel free ….

I feel free ….

I feel free ….


Sepertinya, penginapan ini cocok buat honeymoon di ulang tahun pernikahan yang ke-10. Ketika anak-anak sudah besar dan kita butuh kesunyian sesaat.




“Jangan takut,” Deburan ombak lembut terdengar menggoda. “aku berjanji …,” alunnya meragu. “Aku bersumpah tidak akan menyakitimu. Berenanglah. Jangan takut,” bisiknya lagi sambil mendekat, dengan amat perlahan.

Lalu, ketika detik demi detik berlalu, percikan gelombang memudar. Tenang.

Saya tergoda.
Pengen nyebur rasanya

Boleh saya bertanya satu hal? Apa yang kamu rasa ketika melihat lautan dengan air jernih, pasir putih yang lembut, angin sepoi-sepoi, ombak bergelombang, batu-batu granit, pohon kelapa yang hijau menjulang di waktu bersamaan?

Jika saya, mulut acapkali mengucap subhaanallaah, mata berkilat-kilat, perasaan senang meluap-luap. Hidung mencium napas sejuk. Saya bahagia!



Katakan, apa yang kamu rasa?

Kucing aja berdua. Lha saya, apa kabar?

Di bawah pepohonan, berteduh sambil menikmati ombak.

Pantai Trikora berada di desa Malang Rapat, kecamatan Gunung Kijang, pulau Bintan. Pantai ini terbagi menjadi empat bagian. Trikora 1, Trikora 2, Trikora 3 dan Trikora 4.

Tebak deh, saya ada di Trikora berapa?

Yeeeeaaaaa ….!!! Jawabannya benar. Saya berada di Trikora 4.

Dari Tanjung Pinang, bergerak ke timur sekitar 45 Km. Karena saya sangat hati-hati, perjalanan yang menurut petugas hotel menghabiskan waktu kurang dari sejam, saya tempuh selama 1,5 jam. *Tutup muka pake bantal.

Biar lambat asal selamat kan?

Akses menuju pantai Trikora belum dilengkapi dengan transportasi umum. Itulah sebabnya, menurut saya, pantai ini masih terjaga. Pengunjung tidak terlalu ramai. Tapi, kondisi jalan beraspal lebar dan tidak macet. *Senyum bahagia.

Batu granit Trikora yang super ngangenin

Batu lebih artistik dibanding artisnya (saya red.)

Kurang afdol rasanya ke pantai yang cantik ini, tapi tidak berenang. Apalagi, ransel yang saya bawa dari kemarin itu isinya baju renang. Emang udah niat. Tapi saat itu, angin terlalu kencang dan ombak besar. Tidak aman buat terjun ke air.

Hati saya menciut.

Batu lebih artistik dibanding artisnya (saya red.)

Katanya sih, Trikora berasal dari “three coral”, sebutan wisatawan asing yang berkunjung. Dahi saya mengerut, kenapa tiga karang? Bukankah Trikora ada empat? Apa karena Trikora tiga yang paling banyak dikunjungi?

Mengenai keindahannya, keempat Trikora kurang lebih sama. Hanya, pintu masuk Trikora tiga lebih luas, membuat pengunjung berpikir kalau Trikora hanya ada di Trikora tiga.

Ketika ditanya, kenapa Trikora tiga? Apa ada Trikora satu dan Trikora dua, gitu?

“Enggak. Emang namanya gitu. Trikora tiga,” jawab salah satu orang yang pernah berkunjung ke sana sebelumnya. (Nama sengaja tidak disebut)

Nah. Kan, bener. Gak banyak yang tau, Trikora itu ada empat.

Gerbang Trikora tiga.

Ada juga yang bilang, Trikora adalah Tri Komando Rakyat. Pada saat pemerintahan Presiden Soekarno, beredar isu “Ganyang Malaysia”, dan pantai ini merupakan basis pertahanan wilayah terluar Indonesia kala itu.

Saya sedang tidak ingin membahas sejarah lagi. Kita tak boleh berpijak dan terus-terusan terkenang masa lalu, kemudian berhenti kan? Sebab itu, lebih baik saya memutar arah dan melanjutkan langkah. Menata masa depan. ^_^
Gerbang Trikora tiga.

Saya akan mengingatmu sebagai tempat indah. Sampai ketemu lagi di lain waktu.

Gerbang Trikora tiga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon komentarnya ^_^.