Jumlah Pengunjung

Mengenang sejarah di Mesjid Muhammad Cheng Ho

Konon, hubungan Indonesia dan Tiongkok sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Terbukti ketika pria muslim keturunan tionghoa bernama Cheng Ho melakukan pelayaran di negeri ini sekitar tahun 1416M. Selain untuk berdagang, ia juga menciptakan pembauran yang melahirkan perdamaian, persahabatan dan persilangan budaya.

Saya ingin melihat langsung mesjid Cheng Ho yang berada di kawasan Golden City, Bengkong Laut. Tepat di balik Restoran Seafood Golden Prawn, paling ujung sendiri dari bangunan ruko-ruko yang ada.

Selain di Batam, mesjid yang dibangun untuk mengenang sang laksama itu pun telah ada di Surabaya, Palembang, Pasuruan dan Selaganggang.



Ketika tiba di sana, waktu dzuhur hampir tiba. Pengeras suara memperdengarkan lantunan kalamullah. Rasanya bersyukur masih bisa menikmati suasana seperti ini. Semoga loudspeaker tidak jadi dilarang oleh pemerintah. Semoga saja.

Terdapat tiga buah bingkai tulisan, terletak di dinding yang menghadap pintu masuk wanita. Tulisan berpigura itu berisi tujuan pembangunan mesjid, sejarah dan semacam keterangan berbahasa Indonesia dan inggris.

Yuk kita sholat.

Oh ya, beduk yang menggantung di atas teras kiri mesjid (lih. gambar di bawah) terbuat dari kayu jati. Kulitnya berasal dari kulit kambing yang dipesan dari Padang.



Kesan pertama saya, saat menggunakan mukena di masjid ini sungguh memuaskan. Bersih. Sholat jadi tenang, nyaman dan khusyu’. Saya harap, pelayanan yang menyenangkan ini terus ada.

Saya ingin mengutip hadist :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ، وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ - رواه مسلم

Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mu'min di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. Dan barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, membaca kitab Allah dan mempelajarinya bersama-sama, kecuali ketentraman akan turun kepada mereka, rahmat akan memenuhi mereka, malaikat menaungi mereka, dan Allah memuji mereka di hadapan makhkluk yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang terlambat amalnya, maka nasabnya tidak akan mempercepat (nasibnya)” (HR. Muslim)



Menurut cerita, Cheng Ho kecil adalah anak yang pintar, tampan dan rajin beribadah. Sampai akhirnya tumbuh menjadi laksamana laut yang tangguh.

Salah satu daerah Sumatera yang dilewatinya pada saat pelayaran adalah Palembang. Hal ini menyadarkan saya, mengapa orang yang berasal dari sana mirip keturunan Tionghoa dengan kulit putih, bermata sipit namun menganut agama islam.

Ini nih, tiga buah bingkai tulisan yang terpajang di dinding. Maaf jika ada yang salah. ^_^


1. Tujuan pembangunan mesjid
    The purpose of this mosque
- Memfasilitasi tempat beribadah untuk semua umat islam, khususnya masyarakat Bengkong.
- To Facilitite a praying place for all muslim, especially for the peoples who reside in Bengkong.

- Menjadikan Batam sebagai kota yang dapat dikenal bagi seluruh masyarakat Indonesia dan Manca Negara.
- To make Batam island better known by tourist from all part of Indonesia and abroad.

- Menjadikan Bengkong berkesan bagi semua pengunjung.
- To make Bengkong to be impression to all visitor.



2. Sejarah mesjid Muhammad Chengho
    The history Muhammad Cheng Ho Mosque

Cheng Ho adalah seorang laksamana laut yang datang dari negeri Tiongkok. Ia dipercaya memimpin ekspedisi pelayaran dengan membawa lebih kurang 27,000 anak buah untuk berlayar menuju Indonesia. Sebanyak 7 kali dalam kurun waktu di tahun 1416. Kedatangan Laksamana Cheng Ho disambut baik oleh para raja dan penduduk Indonesia saat itu. Tercatat, ia pernah singgah di Aceh, Palembang dan beberapa tempat di pulau Jawa.

Terdapat beberapa masjid Cheng Ho di Indonesia. Seperti di Palembang, Surabaya dan Semarang.
Laksamana Cheng Ho adalah seorang muslim tulen. Putra dari Haji Ma Ha Zhi dan ibunya berasal dari marga Oen (Wen) Tiongkok.

Ia telah banyak melakukan kegiatan agama islam di negerinya sendiri sebelum berpetualang. Sebagai muslim dan laksamana laut yang kuat, kedatangannya ke Indonesia sekaligus melakukan misi pengembangan agama islam.

Laksamana Cheng Ho adalah diberi kepercayaaan oleh kaisar cina Yongle yang berkuasa pada tahun 1403-1424.

Berdirinya masjid Muhammad Cheng Ho Batam ini untuk mengenang sejarah perjalanan seorang laksamana Tiongkok beserta anak buahnya ke Indonesia, serta ajaran-ajaran agama islam yang dibawanya pada waktu itu.

Masjid ini murni diprakarsai dan dibiayai sendiri oleh seorang pengusaha diBatam.

*English version-nya gak diketik. Khawatir, jari keriting.



Bingkai ke-tiga. Maaf jika ada yang salah. kiki emoticon
3. Pemberitahuan
    Notice

- Mohon kepada seluruh pengunjung masjid ini untuk sama-sama menjaga kebersihan.
- Jika butuh keterangan berkenaan dengan masjid ini, dapat bertanya kepada penjaga yang ada.
- Terima kasih kepada seluruh yang telah berinfak kepada masjid ini.
- Semoga Allah senantiasa memberkahi Anda.







NB : Papan nama masjid ini adalah pemberian dari kedutaan besar Tiongkok yang ada di Surabaya. Modelnya pun meniru mesjid dengan nama serupa yang berlokasi di Jalan Gading nomor 2, Kecamatan Genteng, Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon komentarnya ^_^.