Jumlah Pengunjung

Sindikat Calo di Penerimaan Karyawan Batam.

Langsung aja, tadi malam saya membeli pisang coklat di simpang perumahan. Karena udah biasa, tentunya penjual kenal dong, apalagi wajah cantik gini. *yang mau muntah, harap ke toilet.

“Pulang kerja ya, Mbak?” tanyanya suatu ketika. Mungkin karena melihat saya masih menggunakan seragam kerja.

“Tumben jalan.” Pernah juga ia berkomentar saat tak melihat motor yang biasa saya kendarai.

Ada aja obrolan si penjual yang ramah itu. Sampai tadi malam ia meminta saya untuk memasukkan lamaran adiknya yang sudah lama menganggur.

Dari koran Tribun Batam edisi 9 Pebruari 2016, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kota Batam, Zarefriadi mengatakan bahwa saat ini ada lebih dari 24 ribu pencari kerja (Pencaker) yang ada di Kota Batam.

Dari koran yang sama, banyak juga berita pencurian. Setelah tertangkap, pencuri mengaku hampir setahun tidak bekerja sementara kebutuhan hidup memaksa.

Setiap pagi ketika berangkat kerja, sering tampak ramai pencari kerja di sekitaran CC (Community Center). Mereka duduk berkelompok dengan harapan ada lowongan kerja yang lazim ditempel di madding (majalah dinding).

“Kapan ada lowongannya, kita gak tau pasti.” ujar Anggrayeni. “Dari pada di rumah, mendingan di sini. Siapa tau nanti ada lowongan.”

Well, pengangguran di Batam sangat banyak. Sulitnya mencari kerja bahkan ada yang membuat sebagian orang “penting” menggunakan kesempatan dengan harus membayarnya ketika sudah bekerja. Bahkan ada yang membuat perjanjian harus bayar tiap bulan sebesar Rp. 300,000 sampai habis kontrak. Cerita yang saya dengar begitu. Miris.

“Bayar juga gak papa, Mbak?” Suara penjual pisang coklat terdengar pelan dengan wajah penuh harap.“Sejuta cukup?”

Saya melongo.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon komentarnya ^_^.